

Kadang Kita Lelah
Kadang kita lelah
Saat menumpuknya tugas kuliah
Deadline pembuatan media mengejar sampai terengah-engah
Lalu organisasi satunya lagi tak mau kalah meminta jatah
Kadang kita lelah
Selama satu minggu tak ada hari libur
Setiap hari kerjanya lembur
Istirahat hanya saat tertidur
Selebihnya, tugas terus meluncur
Kadang kita lelah
Dimata mereka mungkin kita aktivis
Yang waktu kuliahnya terbagi dengan tragis
Mereka tak tahu, jatah istirahat kita sering menangis
Saat kita mengorbankannya untuk mengejar ketertinggalan akademis
Kadang kita lelah
Ketika hidup berbeda jauh dari mereka
Ketika porsi santai tak menemukan jeda
Ketika pengorbanan menuntut semuanya
Namun semuanya terbayar
Saat tulisan kita terbit pada waktunya
Saat media kita bermanfaat bagi sesama
Saat lelah kita memajukan organisasi menampakkan buahnya
Saat kita mampu berprestasi, bukan sekedar akademis semata
Selagi jadi mahasiswa Bung!
Galilah lebih dalam potensi berlian
Masyarakat adalah obyek pengabdian
Biar tak menyesal kemudian

Semangat belajar
Ketika matahari terbit
Membakar semangatku
Untuk menuntut ilmu
Demi masa depanku
Demi kebahagiaanku
Kau selalu ada
Dalam pikiranku
Kau selalu aku ingat
Tak jemu aku mencarimu
Hingga aku bisa
Semakin banyak ku belajar
Semakain banyak yang tak ku tahu
Semakain aku bersemangat
Tuk terus belajar
Karena aku yakin
Dengan belajar
Ku kan menggapai cita-cita

Tapi ingat, puisi ini hanya untuk Kang Santri yang serius mau menikahi Mbak Santri yang dibacakan puisi. Bukan untuk gaya-gayaan, apalagi untuk PHP! Berikut adalah puisinya:
Kali pertama kau tanya apa dalilnya aku mencintaimu
Kali kedua kau tanyakan lagi apakah rayuan mautku itu shahih, hasan atau dha'if
Kali ketiga kau mulai telusuri track recordku: aku menjadi objek jarh wa ta'dil
Aku tak tahan lagi. Kau pertanyakan ke-tsiqah-anku hanya karena aku lupa tanggal ultahmu
Aku mengelak: aku hanya sekedar menjaga muru'ah sbg syarat rawi bersikap adil
Tapi katamu itu bukti ada 'illat (cela) dalam caraku mencintaimu
Ku ajak keluarga & kawan-kawanku utk meyakinkan dirimu aku serius. Tapi katamu jumlah mereka belum mutawatir Aku coba dekati Ayahmu agar sanad hati dan pikiran kami bersambung dan marfu'
Katamu Ayahmu tak bersedia menemuiku, maka jadilah sanadku mursal - terputus
Tak puas kau kritik sanad cintaku, kini mulai kau pertanyakan matan cintaku
Katamu kenapa aku bilang "aku cinta padamu", apakah ada cinta yg lain?
Kau ingin redaksiku: "kepadamu aku cinta" agar cuma kamu yg kucinta
Kau bilang jangan-jangan matan cintaku telah dimansukh oleh matan sahih yang lain
Aku panik dan khawatir cintaku masuk kategori mardud
Aku coba menulis sajak cinta berikutnya agar ini menjadi shahih li ghairih
Namun kamu menggeleng. Katamu cintaku dha'if dan tidak bisa dijadikan hujjah
Tapi bukankah hadits dhaif masih bisa dipakai utk fadhail amal, kataku.
Meskipun dhaif, cintaku tidak lantas menjadi bid'ah, aku tetap merayu
Engkau tersenyum manis. Semanis tumpukan 9 kitab hadits utama di mejakuKasih, aku mungkin dhaif tapi aku bukan cowok yang majhul Cintaku bukan maudhu'. Ini tidak palsu
Ibaratnya cintaku ini suci seperti hadits qudsi
Kamu mau kan cintamu dan cintaku jadi muttafaqun alaih? Kau pun mengangguk. Sejak itu aku dan kamu jadi shahihain
Al-qur'an kitab ku
oleh :solah
Sebuah nada membuat ku terhanyut dalam keheningan
Tatkala ku bersujud pada ilahi
Hening… damai …
Diatas sajadah yang membentang
Kulantunkan wahyu sang pencipta
Hatiku bertanya , dapatkan ku selalu membacanya ?
Membaca kitab yang menjadi pedoman hidup manusia
Kitab yang diturunkan pada insan termulia
Membacanya, menyejukan qalbu
Memahami nya, menenangkan jiwa,
Mengamalkannya, limpahan pahala
Sungguh, hati kan rapuh bila tak membacanya
Ilmu manapun tak dapat menandingi kitab ku
Harta seluruh kaum muslim
Bila kita berpegang teguh padanya
Keberhasilan kan menghampiri
Dunia … akhirat …
Inilah kitab ku
Kitab Al-Qur’an

BELAJAR
oleh : solah
Ketika kau marah,
Kau ajari aku kesabaran
Ketika kau salah
Kau ajari aku keterbatasan
Ketika kau kalah
Kau ajari aku ketegaran
Ketika kau sedih
Kau ajari aku kelembutan
Ketika kau tersenyum
Kau ajari aku kepuasan
Ketika kau tertawa
Kau ajari aku kebahagiaan
Ketika kau berhasil
Kau ajari aku kesyukuran
Ketika kau diam
Kau ajari aku kefanaan
Ketika kau berdoa
Kau ajari aku arti ketundukkan
Ketika kau bahagia
Kau ajari aku arti cinta
Terima kasih anakku
Yang setiap hari mengajariku
Arti hidup, dan
Hidup yang berarti

BELAJAR
PENGABDIAN
oleh : sholah
aku ingin mengabdi.
pada ketakutan dimatamu yang sedang menguliti nalarku
pada kebohongan dibalik genggamanmu
pada harapan yang jatuh bersama bulu matamu
aku ingin mengabdi.
hingga tulang-tulangku digerogoti sepi
hingga rambutku rontok bersama mimpi
aku ingin mengabdi.
seperti matahari kepada pepohonan
seperti pantai kepada ombak
seperti kamu kepada dia
pada ketakutan dimatamu yang sedang menguliti nalarku
pada kebohongan dibalik genggamanmu
pada harapan yang jatuh bersama bulu matamu
aku ingin mengabdi.
hingga tulang-tulangku digerogoti sepi
hingga rambutku rontok bersama mimpi
aku ingin mengabdi.
seperti matahari kepada pepohonan
seperti pantai kepada ombak
seperti kamu kepada dia
